11 Destinasi Seru Kota Yogyakarta (Part 2): Berwisata di Tengah Padatnya Agenda Seminar



Mengawali hari kedua di Jogja, kami akan disibukkan dengan kegiatan seminar di Amikom *bakal jadi hari yang paling membosankan seyogyakarta. Bangun pagi-pagi, pak Edy dan Puji masih tidur, ane pun kembali menarik selimut, ngantuk berat bersebab tadi malam setelah balik dari jalan-jalan kami harus menghadiri acara makan malam dengan seluruh kolega kampus yang difasilitasi oleh Amikom selaku tuan rumah di Jogja. Belum usai hanya sampai dimakan malam, selanjutnya kami diarahkan untuk mengikuti rapat antar perguruan tinggi yang tergabung dalam sebuah asosiasi perguruan tinggi swasta, yang dibahas tentu saja mengenai simbiosis mutualisme multilateral antar perguruan tinggi demi terwujudnya tri darma perguruan tinggi *ah lupakan. Mumpung masih jam 6 pagi, masih ada waktu untuk adventure di Dreamland (Red, Alam Mimpi) *hoaam.

Singkat cerita, udah pada mandi nih semuanya, sebelum berangkat ke Amikom kami sempatkan dulu untuk sarapan pagi di Hotel. Sangking banyaknya pilihan makanan yang disediakan, ane muter-muter terus karena bingung mau makan apa, pengennya ane makan semuanya. Tapi ane akhirnya melabuhkan pilihan di Egg Station. 2 telur dadar dengan 1 gelas jus apel dan 1 gelas susu segar plus 2 buah roti isi coklat dan 1 buah donat coklat *maklum baru keluar dari goa. Sekitar pukul 8 pagi kami dijemput oleh pihak panitia seminar untuk di drop-in ke Amikom, tidak butuh waktu lama, kami tiba di Amikom yang berada tepat di depan UPN Yogyakarta *kalau gak salah.
Sumber : www.kampus-info.com
Tahun kemaren ane gak ikut pembukaan seminar soalnya pak Edy gak ada, jadi males-malesan dulu, dan sekarang mau gak mau ya harus ikut toh. Sementara puji harus berpisah dengan kami karena jadwal perlombaan ICT Award dengan pembukaan Seminar itu bersamaan. Pembukaan seminar di Amikom kali ini lagi-lagi diisi oleh tiga orang pakar di bidang IT, Bapak Prof, Dr, M Suyanto, MM, Bapak Prof. Zainal A Hasibuan, PhD dan yang terakhir Bapak Prof. Dr. Ir. R Eko Indrajit M.Sc, M.BA, M.Phil, MA *pokoknya gelar pak eko ini lebih panjang dari nama aslinya. Wah, seru ternyata mendengar perjuangan dan sudut pandang ketiga professor ini dalam melihat dunia pendidikan.
Sekitar pukul 12 lewat, pembukaan seminar usai. Kami kembali disuguhi makanan ala prasmanan. Selesai makan, ane kira bakal disuruh ikut parallel session tapi ternyata gak, malah diajak jalan-jalan sama pak Djoko *pak Djoko ini adalah dewan Pembina Asosiasi yang ane jelaskan di atas. Begitu tau diajak jalan-jalan, ane rasanya pengen koprol guling-guling salto rolling sweeping *wkwkwkw lari ada FPI.

5.museum Ullen Sentalu
 
Belum diketahui kemana pak Djoko akan membawa kami, jadi ceritanya puji udah selesai lomba dan langsung kami ajak ikut jalan-jalan, untuk informasi pemenang ICT Award-nya kami amanahkan kepada teman kami yang kebetulan sedang kuliah di Amikom. Jadi puji gak perlu khawatir tentang informasi pengumuman pemenang, syukur-syukur puji menang *aamiin. Cukup lama berada dalam mobil dan akhirnya kami berhenti di sebuah tempat yang ramai dengan anak-anak Paud, Play Group dan anak SD, sepertinya ini kebun binatang *hahahaha. Ternyata dan ternayata bukan kebun binatang pemirsa, ini adalah museum seni dan budaya jawa yang dikenal juga dengan sebutan museum Ullen Sentalu.

Sumber : www.panduanwisatajogja.com


*Benerkan yang ane bilang, ente lihat aja di pintu masuknya banyak pohon-pohon, untung gak ada si dora begelantungan.



Museum Ullen Sentalu ini beralamat di Jalan Boyong Km 25, Kaliurang Barat,Sleman. Untuk bisa masuk ke museum ini kita hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 30rb rupiah, tapi itu biaya tiket untuk orang dewasa dan tiket untuk anak-anak biayanya berbeda. Well, 10 tiket untuk orang dewasa sudah di tangan, saatnya memasuki museum. Setelah memasuki pintu masuk museum, kami diminta untuk menunggu sebentar oleh pemandu, karena mungkin keterbatasan jumlah pemandu, jadi kami dikumpulkan dengan rombongan lain agar bersama-sama dipandu untuk memasuki setiap ruangan yang ada di museum ini, dan peraturan yang paling penting di museum ini adalah kita tidak boleh mengambil gambar alias dilarang foto-foto. 



Singkat cerita, mbak pemandu yang ane lupa namanya karena istri ane ngelarang ane ngingat nama wanita lain *wkwkwkwk ngeles, menjelaskan bahwa Ullen Sentalu merupakan singkatan dari “blablabla bencong blabalabalabla”, what? Bencong? Apaan? *sumpah ane begok sampek disitu. Karena penasaran dan takut salah, ane coba tanya sama paklek gugel dan ternyata mbak pemandu itu bilang “Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku” yang artinya “Pelita kehidupan sejati bagi jalan hidup manusia” *ohh begitu. Jadi di museum Ullen Sentalu ini kita akan disuguhi berbagai macam kebudayaan kerajaan-kerajaan Jogja dan Solo. Mulai dari batik, alat musik tradisional, lukisan-lukisan sultan dan selir-selirnya. Mbak pemandu juga bilang salah satu sultan itu punya banyak selir tapi tidak ada 1 pun dari selir-selirnya yang diangkat sultan untuk menjadi permaisurinya. Disini ane mulai belum paham, apa yang membedakan antara selir dan permaisuri, kalau selir ane sudah tahu dari mas pemandu yang kemaren memandu kami di taman sari, mas pemandu bilang bahwa selir adalah wanita yang dinikahi sultan (Istri), sementara menurut mbak pemandu di Ullen Sentalu ini, permaisuri adalah istri sultan yang memiliki kedudukan tertinggi diantara istri-istri sultan yang lainnya.



“kenapa sultan gak punya permaisuri ?” salah seorang pengunjung bertanya ke mbak pemandu



“sultan punya kriteria untuk mengangkat selirnya menjadi permaisuri” jawab mbak pemandu



“ada 2 kriteria yang seorang selir harus miliki jika ingin dijadikan sultan sebagai permaisuri, yang pertama adalah seorang permaisuri harus menguasai banyak bahasa asing, karena dijaman dahulu sultan menjalin hubungan baik dengan banyak orang-orang asing, yang kedua seorang permaisuri harus pandai bermain alat musik. Oleh karena tidak ada selir yang cocok untuk dijadikan permaisuri akhirnya sultan mengangkat ibu kandung sultan sebagai ibusuri,konon katanya hal ini sultan lakukan karena sultan begitu menyayangi ibundanya“ mbak pemandu menambahkan




Nah loh apa lagi ini ibu suri ? *silahkan cari tau sendiri. Intinya mah seorang permaisuri harus cerdas, tapi iyalah pula ya, jadi permaisuri enak punya kedudukan tinggi, kalau punya anak cowok bakal jadi pengganti raja nantinya. Ada banyak ruangan di museum Ullen Sentalu ini, ruangan pertama yang kami masuki berbeda dari ruangan-ruangan yang lain, sebab jalan masuk ke ruangan yang pertama ini menjorok ke bawah dan dingin seperti di bawah tanah tapi mungkin karena dataran tanah yang tidak stabil jadi terkesan seperti di bawah tanah. Dan di ruangan ini pula ane merasakan tengkuk ane kembali berat, refleks ane memijat-mijat tengkuk.
 
“ji, tengkuk saya berat lagi “ ane coba ngeluh ke puji

“bapak ngerasin juga? “ puji balik nanya

Pengen cepat keluar aja dari ruangan ini, Lanjut keruangan berikutnya, setelah kejadian tengkuk ane berat itu ane mulai gak fokus sama penjelasan mbak pemandu. Ane asik sendiri ngelihat-lihat koleksi batik-batik keraton, sampai pada akhirnya titik jenuh ane melewati ambang batas dan bertemulah ane dengan 2 orang anak SD yang kebetulan berada dirombongan yang sama dengan ane.

“abang dari mana?” adik baju merah nyamperin ane

“abang dari sumatera utara” ane pura-pura belagu


“naik apaan kesini?” 



“naik burok”



“naik buuuuurook? Emang ada ?” 



“iya kan biar cepat sampeknya”



Mereka berdua saling tersenyum dan mulai antusias sepertinya, sangking antusiasnya mereka ngelapor ke nyokap mereka tentang ane yang datang ke Jogja naik burok, bakal dilabrak dan dituntut dah ane, atas kasus penyelewengan informasi kepada anak di bawah umur, tu anak bedua polos tak bermotif amat yak *jedutin kepala ke tembok. lanjut lagi deh tour di Ullen Sentalu, kerjaan kami ini kayaknya keluar masuk keluar masuk ruangan mulu, yang dilihat lukisan-lukisan, batik-batik, koleksi-koleksi kerajaan, dan pohon-pohon gede. Sampai akhirnya memasuki ruangan terakhir yang mengantarkan kita diakhir perjalanan, ane kurang tau ruangan apa namanya karena emang gak ngedengerin si mbak ngomong, jadi ruangan terakhir ini penuh dengan lukisan ratu pantai selatan dan juga ada patungnya kalau ane gak khilaf *agak serem. Ane memilih untuk keluar dari ruangan tersebut dan memisahkan diri dari rombongan, puji juga ikut keluar, dan percakapan ane dengan puji dimulai.

“sebenernya apa yang mau puji jelasin mengenai kejadian tengkuk saya tiba-tiba berat?” ane angkat bicara

“gimana ya pak ngejelasinnya, jadi gini pak. Kita ini kan punya energi, jadi kenapa tengkuk bapak berat itu karena energi bapak kalah dengan energi mereka “ puji mulai horror


“jadi energi saya lemah ya ji? Berarti saya bisa kerasukan?” 



“bukan gitu pak, kadang kan ada orang yang ‘sensitif’ sama energi, saya juga ngerasain pak tapi gak separah bapak, ada juga yang sampek pingsan pak”



“jadi sebenernya kita ini apa?” pertanyaan yang mengakhiri cerita ngaur kami


Perjalanan usai, kami pun diajak oleh mbak pemandu untuk menikmati segelas wedang hangat. yang katanya minuman tersebut bisa membuat yang meminumnya menjadi awet muda, cusss semua pada minum, ane juga gak mau ketinggalan, yang lain pada minum 1 ane minum 2 gelas, bukan karena pengen awet muda tapi haus bos muter-muter museum.  sebelum keluar dari museum kami menyempatkan diri untuk mengabadikan perjalanan kami dengan berfoto, nah kalau diawal tadi ane katakan bahwa tidak boleh mengambil foto di dalam museum Ullen Sentanu tapi ternyata pihak museum menyediakan sebuah tempat untuk berfoto ria *belum bisa foto nih karena masih harus ngantri.
 
“bang burok…bang burok” anak bedua tadi manggil-manggil ane

“jiaahhh masak bang burok, abangkan manusia bukan alat transfortasi” tepuk jidat

“nama abang siapa?”

“nama abang, alfa.”

“nama aku juga ada alfa-nya”

“emang nama kamu siapa?”

“nama aku Muhammad sultan erlando Alfarabi,bang alfa punya fesbuk?” *buset panjang amat namanya

“punya, emang kenapa?”

“apa namanya ?”

“Alfa Sholeh Al-Fatih”

“add fesbuk aku ya “   *gubrak kalau ujung-ujungnya minta di-add ngapain nanya fesbuk ane.

“iya, apa namanya ?”

“bang..bang erlando itu punya sekolah loh” adik baju ijo akhirnya ngomong juga

“emang kalian kelas berapa?” agak panasaran

“kelas enam, fesbuk ku namanya sultan erlando,jangan lupa di add ya bang”

Ane balas dengan senyum, mumpung area foto udah kosong ane ajak aja tuh anak bedua foto, *cekrekkkk inilah mereka.
Sumber : Dok.Pri Bu Juli

Sayonara Ullen Sentalu, menarik sekali museum ini. kalau biasanya di museum-museum, kita hanya dimanjakan oleh koleksi barang-barang antik dan sebagainya, maka di Ullen Sentalu kita juga bisa menikmati rindangnya pepohonan ditambah lagi lokasi museum ini juga berada di kaki gunung merapi kalau ane gak khilaf *perasaan ane bilang gak khilaf mulu yak. 

 6. Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Tlogo Muncar

Langit jogja saat itu masih murung, ashar baru masuk tapi seperti sudah magrib. Berharap balik ke hotel, tapi realitanya berkata tidak demikian, kali ini kami diajak singgah disebuah tempat wisata, Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Tlogo Muncar. 

Sumber : Dok.Pri Puji
Dari tempat ini kita bisa melihat bagian selatan gunung merapi, selain itu juga terdapat sebuah telaga yang semakin memperindah taman di tlogo muncar ini. Ane juga ngelihat banyak pasangan muda saling memadu kasih di seputaran taman tlogo muncar. Tidak hanya sampai disitu, di Tlogo Muncar ini, kita dapat melihat monyet-monyet bebas berkeliaran. *nah ane malah digodai sama monyet, hajab.

 
Sumber : Dok.Pri Puji
Btw, tujuan utama kami ke Tlogo Muncar adalah untuk makan, penasaran dengan menu apa yang para penjual jajakan, ane pun langsung melihat menu. Indomie rebus (di medan ada), sate kambing (di medan ada), sate ayam (di medan ada), sate kelinci ( di medan juga ada ) dan ada beberapa macam makanan khas jogja. Berhubung ane kurang serasi sama makanan khas jogja ditambah lagi ane juga gak tega makan daging hewan imut (Red,Kelinci), ane pun harus bebesar hati untuk memilih sate kambing dan wedang susu. Gak perlu ane ceritain lah gimana rasa sate kambingnya karena akan bernasib sama dengan si Gudeg, Selesai makan selesai pula waktu kami berkunjung di Tlogo Muncar. It’s time to go home. Udah dari tadi pengen balik aja ke hotel, cuacanya gak mendukung untuk jalan-jalan. 


 7.CUPUWATU Resto

Sekitar pukul 5 lewat, kami sampai di Hotel. Langsung ambil langkah sigap menuju kamar, malam ini, puji ijin untuk pergi mengunjungi neneknya, jadi puji ini aslinya orang Jogja Cuma kedua orang tuanya merantau di Medan sementara kebanyakan saudaranya berada di Jogja. Ceritanya udah malam, kami di jemput oleh Pak Barka (Panitia Seminar ) beserta istri dan anaknya untuk wisata kuliner, karena pak Barka lebih tau makanan yang enak di Jogja, untuk menu makan malam hari ini kami percayakan ke pak Barka. Gak lama kami pun parkir di CUPUWATU Resto yang beralamat di Komplek Grand Cupuwatu Jalan Jogja - Solo KM 11.8, Sleman. Menu andalan di Resto ini adalah Manuk Londo atau disingkat dengan sebutan Malon, Manuk Londo ini sejenis unggas atau burung puyuh asal prancis *burung impor bro.

Sumber : Dok.Pri Bu Juli
Nah, yang kami pesan ini namanya Malon ala Peking, kebetulan fotonya dari jauh jadi gak keliatan gimana bentuknya. Tapi tenang aja, ane punya foto malon ala peking dari dekat.
Sumber : www.Kulinerwisata.com
Bicara soal rasa, malon ala peking ini gak begitu ramah di lidah ane *lidah orang kampong pantes aja gak cocok sama makanan begituan. Rasa dagingnya beda, Apa mungkin karena bumbunya yang buat rasa dagingnya berbeda atau memang rasa daging unggas itu beda-beda. Untuk mensiasati agar malon ini ane habiskan, ane pun mencapur malon dengan kuah cah kangkung, wihh jadi enak malonnya *dasar aneh. Untuk harga per porsi, ane lupa tapi untuk biaya makan berenam lengkap dengan minum dan cah kangkungnya kami hanya membayar sekitar 400rb-an. Cukup mahal memang untuk harga makanan di Jogja. Finally, kegiatan kami hari ini ditutup dengan makan malam tersebut, sayang banget puji gak ikut makan. 

Post a Comment

2 Comments

  1. janjalan kali ini disponsori oleh rasa nano nano ya Pak? berjuta rasanya :-p

    ditunggu postingan berikutnya ^_^

    ReplyDelete

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar, Mohon berkomentar yang positif.