Mata Kering di Balik Layar: Realita Dosen IT & Blogger di Era Digital

Sebagai seorang dosen IT dan blogger, keseharian saya nyaris tak pernah lepas dari layar—entah itu laptop, tablet, atau ponsel. Kegiatan teknis dosen yang juga digital native seperti menyusun materi kuliah, memeriksa tugas mahasiswa, menulis blog, membalas email, hingga riset digital, semuanya membuat waktu terasa produktif, tapi juga menguras banyak hal, terutama kesehatan mata. Rasa perih, kering, dan sensasi terbakar sering muncul tanpa saya sadari.

Mata ibarat kamera kehidupan. Jika terus dipaksa tanpa dirawat, gambarnya pun perlahan buram. Kalimat itu terasa semakin nyata bagi saya belakangan ini. Di tengah kesibukan yang padat dan tuntutan untuk terus “online”, saya mulai belajar bahwa menjaga kesehatan mata bukan sekedar pilihan, tapi kebutuhan.

Tiga Tanda Mata Kering yang Perlu Diwaspadai: Mata SEpet, PErih, LElah

Tiga kata ini—sepet, perih, dan lelah—mungkin terdengar sepele, tapi bagi saya yang sehari-hari berkutat dengan layar, gejala ini bisa sangat mengganggu. Fokus mengajar menjadi tidak karuan, kualitas gaya mengajar saya bisa menurun, dan produktifitas menulis pun khawatir menguap karena harus banyak mengistirahatkan mata.

Jadi, ternyata jika dilihat secara medis tiga gejala mata kering yakni mata sepet, perih dan lelah merupakan dry eye syndrome atau sindrom mata kering yang disingkat SMK, suatu keadaan menurunnya jumlah kualitas air mata dan tidak cukup melumasi mata dengan baik.

Apa saja yang membuat mata kering? ternyata paparan intens dari cahaya biru yang dihasilkan layar, lalu mata jarang berkedip ketika fokus, ditambah efek dari ruangan ber-AC yang dapat memperparah kondisi. Jika sadar dengan gejala awal, pada pagi hari mata terasa sepet, kemudian agak siang karena terlalu lama menatap layar mulai deh perih, jelang sore baru dah tu mata terasa lelah dan berat.

Kondisi yang tidak nyaman akibat sindrom mata kering bagi pekerja digital tentu akan mempengaruhi produktivitas dan kesehatan jangka panjang.

Cara Efektif Atasi Sindrom Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter Spesialis Mata

Sekilas mata kering seperti hal yang remeh temeh ya padahal ya  #MataKeringJanganSepelein karena dapat menyebabkan peradangan dan memicu gangguan mata lainnya, seperti adanya abrasi pada permukaan kornea dan ulkus kornea, bahkan bisa membuat hilangnya penglihatan, hiiyy, amit-amit ya!

Ada cara efektif mengatasi sindrom mata kering tanpa harus ke dokter, :

  1. Terapkan aturan 20-20-20: istirahatkan mata setiap 20 menit ( pasang alarm biar ingat) lalu lihat  objek sejauh 20 kaki atau 6 meter selama 20 detik
  2. Hindari ruangan ber-AC atau penggunaan kipas angin yang berlebih
  3. Gunakan kacamata antiradiasi
  4. Konsumsi makanan yang banyak mengandung omega 3 dan cukupi kebutuhan cairan harian
  5. Atur pencahayaan yang lebih ramah mata di ruang kerja
  6. Jika mata sudah mulai terasa kering gunakan tetes mata Insto Dry Eyes dan upayakan berkedip lebih sering


Insto Dry Eyes hadir sebagai solusi praktis meredakan mata kering, cairan aktifnya menjadi pelumas buatan sehingga bermanfaat atasi gejala mata kering, meringankan iritasi mata efek kurangnya produksi air mata khususnya pada penderita rheumatoid arthritis, xerophtalia dan keratoconjunctivitis bahkan bisa jadi pelumas buat yang sering menggunakan lensa kontak.

Bentuk kemasan #InstoDryEyes  yang mungil dan berisi 7,5 ml cairan aktif membuat produk ini mudah dibawa kemana-mana dan dengan cepat atasi mata kering tanpa perlu menunggu lama, bahkan sudah bisa dibeli di minimarket terdekat baik di Alfamart dan Indomaret.

Sebagai pendidik, mesti senantiasa waspada dengan kesehatan diri termasuk kesehatan mata agar bisa terus berbagi ilmu secara optimal. Jangan sepelekan gejala kecil, lebih baik cegah dan ditangani sejak awal.

Yuk, Tetesin Insto Dry Eyes biar tetap nyaman mengajar dan berbagi inspirasi!


Sumber tulisan:


Insto dry eyes, diakses pada 13 Mei 2025, https://insto.co.id/produk/insto-dry-eyes
Sindrom Mata Kering: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya, diakses pada 13 Mei 2025, https://www.rspondokindah.co.id/id/news/sindrom-mata-kering-gejala-penyebab-penanganan











Post a Comment

0 Comments